MENGENAI JILBAB
PENDAULUAN Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam yang didalamnya memuat berbagai tatanan kagamaan yang universal dan mencakup segala macam aspek kehidupan umat manusia, dia diyakini juga tidak akan pernah lekang dan lapuk dimakan zaman. Jika pada masa awal Islam, penafsiran terhadap sudah bisa diwakilkan Muhammad saw. secara langsung. Namun setelah wafatnya Rasulullah saw berbagai penafsiran semakin beragam yang kesemuanya bermuara untuk mendapatkan pemahaman yang mendekati kebenaran terhadap pesan yang terkandung dalam al-Quran tersebut. Sempitnya teks al-Quran dan semakin kompleksnya pelbagai permasalahan yang dihadapi umat manusia, menuntut para mufassir untuk terus memperbaharui pemahanan bahkan pada tingkatan metodologi penafsiran guna mendapatkan intisari dan menjawab berbagai permasalahan tersebut. Jika pada masa dahulu (klasik) kita temukan metodologi penafisran berupa tafsir bi al-Ma’tsur , bi al-Ra’yi , dan bi al-Isyari . Pada masa modern, kita temuka...