PERUMPAMAAN SIFAT MANUSIA
الحمد لله الذى أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين
كله ولو كره المشركون أشهد أن لا إله غلا الله الواحد الصمد إياه نعبد وإياه
نستعين ,اشهد أن محمدا عبده ورسوله بشيرا ونذيرا وداعيا إلى الله بإذنه وسراجا
منيراز أما بعد: فيا أيها المسلمون رحمكم
الله أصيكم بنفسى بتقوى الله فقد فاز
فوزا عظيما. فقد قال الله سبحانه وتعالى فى كتابه العزيز : وَأَوْحَى
رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ
الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
Hadirin Jama’ah Jum’at di mulikan oleh Allah
Di
dalam al-Qur’an ada tiga binatang kecil diabadikan ileh Allah menjadi nama
surah, yaitu al-Naml ( semut), al-‘Ankabut (laba-laba),
dan al-Nahl (lebah). Ketiga binatang ini masing-masing
memiliki karakter dan sifat, sebagimana digambarkan oleh al-Qur’an. Dan hal itu
patut dijadikan pelajaran oleh manusia.
Semut
memiliki sifat suka menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa
henti-hentinya. Konon, binatang ini dapat menghimpun makanan untuk
bertahun-tahun sedangkan usianya tidak lebih dari satu tahun. Kelobaanya
sedemikian besar sehingga ia berusaha memikul sesuatu yang lebih besar dari
badannya, meskipun sesuatu tidak itu tidak berguna baginya.
Hadirin Sidang
Jum’at yang dimuliakan oleh Allah!
Lain
halnya dengan laba-laba, sebagaimana digambarkan dalam al-Qur’an bahwa sarang
laba-laba adalah tempat yang paling rapuh,
مَثَلُ الَّذِينَ
اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ
بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا
يَعْلَمُونَ
ia bukan tempat yang aman, apa pun yang
berlindung di sana atau disergapnya akan binasa. Jangankan
serangga yang tidak sejenis, jantannya pun setelah selesai
berhubungan disergapnya untuk dimusnahkan oleh betinanya. Telur-telurnya yang
menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan.
Ayat di atas memberikan gambaran bahwa di
dalam masyarakat atau rumah tangga yang keadaannya seperti laba-laba; rapuh,
anggotanya saling tindih-menindih, sikut menyikut seperti anak laba-laba yang
baru lahir. Kehidupan ayah dan ibu serta anak-anak tidak harmonis, antara
pimpinan dan bawahan saling curiga.
Sidang Jum’at Yang
Dimuliakan oleh Allah
Akan
halnya dengan lebah, memiliki insting yang sangat tinggi, oleh al-Qur’an
digambarkan sebagimana dalam Firmannya :
وَأَوْحَى رَبُّكَ
إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ
وَمِمَّا يَعْرِشُونَ(68)ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ
رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ
شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:
"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia". kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)
buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah
itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan)
bagi orang-orang yang memikirkan.
Sarangnya
dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar tidak terjadi
pemborosan dalam lokasi. Yang dimakannya adalah kembang-kembang dan tidak
seperti semut yang menumpuk-numpuk makanannya, lebah mengolah makanannya dan
hasil olahannya itulah menjadi lilin dan madu yang sangat bermanfaat bagi
manusia untuk dijadikan sebagai penerang dan obat. Lebah sangat disiplin,
mengenal pembagian kerja dan segala yang tidak berguna disingkirkan dari
sarangnya. Ia tidak mengganggu yang lainnya kecuali yang
mengganggunya, bahkan kalaupun menyakiti (menyengat) sengatannya dapat menjadi
obat.
Oleh karenanya, wajarlah kalau Nabi
mengibaratkan orang mukmin yang baik seperti lebah, sebagaimana dalam sabdanya:
قال رسول الله صم : مثل المؤمن مثل النحلة لا تأكل إلا طيبا ولا تضع إلا
طيبا وإن وقعت فى شئ لا تكسر.
Rasulullah
bersabda: Perumpaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Ia tidak makan kecuali
yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang baik, dan bila berada pada suatu
tempat tidak merusak”
Hadirin Jama’ah Jumat Yang Dimuliakan Oleh Allah
Dalam
kehidupan kita di dunia ini contoh-contoh di atas seringkali
diibaratkan dengan berbagai jenis binatang. Bahkan kalau manusia tidak
mengetahui posisinya sebagai makhluk yang memiliki aturan dalam hal ini
petunjuk-petunjuk agama bisa saja menempati posisi lebih rendah dari binatang
bahkan lebih sesat dari binatang.
Jelas
ada manusia yang berbudaya semut, yaitu suka menghimpun dan menumpuk materi
atau harta (tanpa disesuaikan dengan kebutuhan. Menumpuk-numpuk harta tanpa ada
pemanfaatan dalam agama (dalam bentuk zakat dan sadaqah) tidak sedikit problem
masyarakat bersumber dari budaya tersebut. Pemborosan adalah termasuk budaya
tersebut di atas yaitu hadirnya berbagi benda baru yang tidak dibutuhkan dan
tersingkirnya benda-benda lama yang masih cukup bagus untuk dipandang dan
bermanfaat untuk digunakan. Dapat dipastikan bahwa dalam masyarakat
kita, banyak semut-semut yang berkeliaran.
Di
dalam al-Qur’an dijelaskan tentang sekelompok manusia yang akan tersiksa di
akhirat, karena mereka bekerja keras tanpa mempertimbangkan akibat buruknya:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ
خَاشِعَةٌ(2)عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ(3)تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً(4)تُسْقَى مِنْ
عَيْنٍ ءَانِيَةٍ
“banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi
kepayahan, memasuki api yang sangat panas diberi minum (dengan air)
dari sumer yang sangat panas”
Menurut
riwayat ayat di atas menunjuk kepada sekelompok manusia yang dalam kehidupan
dunia melakukan kegiatan yang menjadikan badan mereka letih dan capek, tetapi
kegiatan mereka tidak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, yaitu yang
bersangkutan lengah dari kewajiban keagamaannya. Mereka menjadi budak harta,
tergila-gila dengannya sehingga melupakan segala sesuatu, sehingga di akhirat
mereka masuk ke dalam neraka.
Entah
berapa banyak jumlah laba-laba yang ada disekitar kita, yaitu mereka yang tidak
lagi butuh berpikir apa, di mana, dan kapan ia makan, tetapi yang mereka
pikirkan adalah siapa yang mereka jadikan mangsa, siapa lagi yang akan ditipu,
dan bagimana cara mengambil hak orang.
Hadirin
Sidang Jum’at
Demikian pula di
dalam masyarakat kita berapa banyak manusia-manusia lebah, tidakkah lebih
banyak manusia-manusia semut atau manusia laba-laba. Manusia lebah itu adalah
mereka yang tidak boros, tidak suka makan atau mengambil haknya orang, yang
dimakannya adalah saripati bunga, dan ketika mengambil saripati itu tidak
menjadikan bungan itu rusak atau tidak menjadi buah. Itulah gambaran orang
mukmin yang baik tidak memakan makanan yang haram, mengambil uang negara untuk
kepentingan diri sendiri.
Kemudian apa yang keluar dari mulutnya bukan sesuatu yang menyakiti persaaan tetapi sesuatu yang menyejukkan dan menyenangkan. Dan bila berada pada suatu tempat atau daerah tidak menjadi pengacau dan penyebab kericuhan. Tetapi justru kehadirannya sangat diharapkan oleh orang banyak.
Kemudian apa yang keluar dari mulutnya bukan sesuatu yang menyakiti persaaan tetapi sesuatu yang menyejukkan dan menyenangkan. Dan bila berada pada suatu tempat atau daerah tidak menjadi pengacau dan penyebab kericuhan. Tetapi justru kehadirannya sangat diharapkan oleh orang banyak.
Oleh
karenanya, dalam kesempatan ini marilah kita merenungkan dan mencontoh
sifat-sifat yang dimiliki oleh lebah itu, tidak menconoth sifat-sifat semut dan
laba-laba, sehingga kita dapat mendapatkan nikmatnya kehidupan di dunia ini,
lebih-lebih nikmatnya kehidupan yang abadi di akhirat nanti yaitu surga. Amin.
أعوذ بالله من
الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم
وسارعوا إلى مغفرة
من ربكم وجنة عرضها السموات والأرض أعدت للمتقين
بارك الله لى ولكم
فى القرآن العظيم ونفعنى وإياكم من الآيات والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم إله هو
الغفور الرحيم.
Khutbah Jumat Kedua
اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ.
وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَه لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ
جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ
وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ
اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !!
اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ
مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ
وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ
بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ
قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ
يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ.
في ِالْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌاَللّهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِالرَّاشِدِيْنَ سَيّدِنَا اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ سَائِرِاَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ. وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَمِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِبَلاَدِالْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَالله اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يذكركم وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ
Komentar
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya,,,,,,,,,,,,,,